• Jelajahi

    Copyright © LIPUTAN KUDUS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Menu Bawah

    POLYTRON SUPERLIGA JUNIOR 2025. PB Djarum Raih Piala Sigit Budiarto dan Liem Swie King

    LIPUTAN KUDUS 2
    9/21/25, 23:28 WIB Last Updated 2025-09-21T16:29:06Z

    Liputankudus.id. Kudus- 21 September 2025 - Tim U-15 Putra PB Djarum sukses memenangi perebutan edisi perdana Piala Sigit Budiarto dan tim U-19 Putra PB Djarum A berhasil mempertahankan Piala Liem Swie King dalam partai final Polytron Superliga Junior 2025 yang berlangsung di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (21/9).



    Keberhasilan tim PB Djarum U-15 Putra menjadi kampiun dan mengangkat Piala Sigit Budiarto pada turnamen beregu ini tidak lepas dari penampilan menawan yang ditunjukkan saat meladeni PB Taqi Arena di babak pamungkas. Dominasi tim tuan rumah tak terbendung karena mampu meraih kemenangan telak 3-0. Tunggal Revan Adrilleo Saputra menyumbang poin pertama usai menghentikan perlawanan sengit Rafi Qabilah Fathurrahman 21-13, 20-22, 21-16. Performa impresif PB Djarum berlanjut di partai kedua dan ketiga saat ganda Darmawan Setiawan/Muhammad Waldan Habibi menang dua gim langsung 21-17, 21-11. Tunggal kedua Adhy Hasmoro mengakhiri asa PB Taqi Arena menjadi kampiun setelah menang straight game 22-20, 21-17. 


    Piala bergilir kedua disumbangkan tim PB Djarum A U-19 Putra usai memenangi pertarungan menegangkan penuh drama melawan PB Jaya Raya. Skuad asuhan Dionysius Hayom Rumbaka berhak mengangkat Piala Liem Swie King berkat kemenangan tipis 3-2. Pemain tunggal ketiga Yarits Al Kaaf Rengganingtyas, tampil sebagai penentu kemenangan PB Djarum A usai menyudahi perlawanan luar biasa yang ditampilkan Yusack Christian dengan skor 21-18, 22-20. Tunggal Radithya Bayu Wardhana dan ganda Muhammad Rizki Mubarrok/Raihan Daffa Edsel Pramono lebih dahulu meraih hasil positif untuk PB Djarum A di laga final. 


    “PB Jaya Raya sangat sulit dikalahkan, tetapi berkat kerja keras dan tak kenal menyerah membuat kami mampu mempertahankan Piala Liem Swie King yang juga diraih PB Djarum tahun lalu. Saya sangat bangga bisa mengerahkan kemampuan terbaik di pertandingan penentuan. Dukungan penuh dari tim U-19 Putra juga membuat saya terus bersemangat untuk berjuang memenangi pertandingan,” kata Yarits setelah pertandingan.


    Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengapresiasi antusiasme peserta yang bersaing di Polytron Superliga Junior 2025. Tidak hanya dari dalam negeri, peserta dari mancanegara juga memiliki semangat tinggi ketika bertanding dan mengukur kemampuan di turnamen beregu tingkat internasional ini. Bahkan, terdapat sejumlah negara yang menyatakan ketertarikan untuk ikut serta tahun depan.


    “Saya melihat ambisi menjadi juara yang diperlihatkan klub-klub dalam negeri dan Asia terus meningkat. Sedangkan atlet-atlet yang datang dari benua Eropa dan Amerika juga sangat antusias, apalagi kualitas pemain Indonesia memiliki teknik di atas rata-rata. Mereka memanfaatkan Turnamen Polytron Superliga Junior 2025 sebagai ajang untuk mengukur kemampuan melawan tim-tim Asia,” kata Yoppy.


    Yoppy menambahkan minat dari mancanegara terus bertambah setelah penyelenggaraan Polytron Superliga Junior 2025 berlangsung sukses. “Vietnam dan Selandia Baru yang batal datang, menyatakan penyesalan mereka dan berniat tidak akan melewati turnamen tahun depan. Malaysia dan Amerika Serikat juga ingin mengirimkan lebih banyak kategori usia, sedangkan China dan Jepang berencana untuk mengirimkan tim U-17 dan U-19,” ujar Yoppy menambahkan.


    Piala Legenda Jadi Motivasi Juara


    Polytron Superliga Junior 2025 menyematkan nama-nama legenda bulu tangkis Indonesia sebagai nama piala. Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir yang namanya diabadikan dalam Piala U-13 Putra dan U-13 Putri mengungkapkan rasa bangga sekaligus harapannya bagi generasi penerus. Keduanya sepakat bahwa kehadiran piala atas nama legenda bukan hanya penghargaan pribadi, tetapi cara untuk menginspirasi, mengenalkan sejarah, sekaligus menyalakan semangat juang generasi baru bulutangkis Indonesia. 


    Legenda bulutangkis yang namanya diabadikan dalam piala bergilir U-13 Putra, Tontowi Ahmad mengatakan piala ini bukan sekadar simbol kompetisi, melainkan sumber motivasi dan inspirasi agar atlet-atlet muda lebih mengenal para pendahulu yang pernah mengharumkan nama Indonesia. “Semoga piala ini bisa menjadi motivasi buat anak-anak agar bisa berprestasi. Dengan adanya piala ini mereka jadi kenal siapa itu Tontowi Ahmad. Saat saya dan legenda lain menjadi juara, mereka mungkin banyak yang belum lahir. Jadi sekarang mereka bisa tahu dan termotivasi untuk menjadi juara,” ungkap Tontowi Ahmad.


    Sementara, legenda bulutangkis yang namanya diabadikan dalam piala bergilir U-13 Putri, Liliyana Natsir terkejut ketika namanya diabadikan sebagai nama piala untuk sektor U-13 Putri. Namun, ia berharap ajang ini mampu membuka wawasan atlet muda tentang tokoh-tokoh bulutangkis yang lebih dulu berprestasi. “Awalnya saya kaget, tiba-tiba diberitahu ada Piala Liliyana Natsir untuk U-13 Putri. Tapi saya senang, karena dengan adanya piala ini anak-anak bisa lebih mengenal siapa pendahulu mereka dan prestasi-prestasi yang pernah ditorehkan. Mereka bisa melihat permainan para legenda di media sosial, belajar, lalu termotivasi untuk jadi penerus yang berprestasi,” ujarnya.


    Adapun Piala Liliyana Natsir diraih oleh PB Champion Klaten. Di partai final, pertarungan ketat dan menegangkan melawan PB Taqi Arena harus dituntaskan dalam lima partai. Setelah kedua tim imbang 2-2, gelar juara ditentukan melalui pertandingan ganda antara Ayunda Zalfa Irmanto/Vanezya Artha Nafasta (Champion Klaten) melawan pasangan Berliana Rahma/Vania Dwi Yanti (Taqi Arena). Di gim pertama Ayunda/Vanezya mendominasi perebutan poin dan unggul 21-15. Mereka semakin superior di gim kedua dan menyudahi perlawanan Berliana/Vania dengan kemenangan 21-12. Hasil ini membuat PB Champion Klaten keluar sebagai juara dengan kemenangan tipis 3-2 atas PB Taqi Arena.


    “Saya sempat tegang di awal pertandingan, untungnya bisa kembali fokus dan tidak melakukan banyak kesalahan. Saya sangat bahagia karena tim membuat sejarah dengan menjadi juara dan memenangi Piala Liliyana pertama. Kebahagiaan saya semakin bertambah karena ini juga menjadi kado terbaik karena hari ini bertepatan dengan ulang tahun saya ke-12,” ucap Ayunda. 



    Berikut daftar juara Polytron Superliga Junior 2025:

     

    U-13 Putra

    Juara I : PB Jaya Raya Solo

    Juara II : PB Taqi Arena

    Juara III : PB Talenta Manado dan Champion Kudus

    Atlet Favorit : Shiddiq Alfsrizi Fahrin Fahri (Mutiara Raya Solo)


    U-13 Putri

    Juara I  : PB Champion Klaten

    Juara II : PB Taqi Arena

    Juara III : Kayp1 Champion Academy dan PB Jaya Raya Solo 

    Atlet Favorit : Griselda Galafreya Naashir (Champion Kudus)

     

    U-15 Putra

    Juara I  : PB Djarum 

    Juara II : PB Taqi Arena

    Juara III : PB Jaya Raya Satria dan PB Exist

    Atlet Favorit : Rafi Qabilah Fathurrahman (Taqi Arena)


    U-15 Putri

    Juara I  : PB Exist

    Juara II : PB Djarum

    Juara III : PB Taqi Arena dan PB Jaya Raya Satria

    Atlet Favorit : Kalia Rahmadani (PB Djarum)


    U-17 Putra

    Juara I  : PB Exist

    Juara II : PB Djarum

    Juara III : Gideon Badminton Academy, Jaya Raya Jakarta

    Atlet Favorit : Tsaqib Ghaisan Zhaidar (PB Exist)


    U-17 Putri

    Juara I  : Granular (Thailand)

    Juara II : PB Djarum

    Juara III : PB Taqi Arena, Jaya Raya

    Atlet Favorit : Lalita Sattayathadakoon (Granular Thailand)


    U-19 Putra

    Juara I  : PB Djarum

    Juara II : PB Exist

    Juara III : PB Djarum B, Banthongyord (Thailand)

    Atlet Favorit : Raditya Bayu Wardhana (Djarum A)


    U-19 Putri

    Juara I  : Banthongyord (Thailand)

    Juara II : PB Djarum

    Juara III : Global Badminton Academy (USA), PB Djarum B

    Atlet Favorit : Anyapat Phichitpreechhasak (Bathongyord Thailand)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Tag Terpopuler