Liputankudus.id. Kudus - DPC Geram Kabupaten Kudus dan Pemerintah Kabupaten Kudus mengadakan kegiatan Seminar Sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dalam upaya memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, bertempat di kawasan wisata Logung, Kecamatan Dawe, Jumat, 1/8/2025.
Seminar yang diinisiasi oleh DPC Geram Kabupaten Kudus ini menghadirkan beberapa narasumber, yakni Ketua DPD Geram Jawa Tengah (Havid Sungkar), perwakilan Kapolres Kudus, serta perwakilan Bupati Kudus melalui Kepala Bakesbangpol, Mohammad Fitriyanto, S.STP, MM.
Dalam sambutannya, Havid Sungkar menekankan bahwa narkoba telah menjadi musuh bersama bangsa. Ia menyebut bahwa banyak pengguna terjerumus karena pengaruh lingkungan sosial, diawali dari coba-coba yang diberikan secara cuma-cuma.
“Setelah mencoba, pengguna akan kecanduan. Dan ketika sudah candu, apa pun akan dilakukan, bahkan bisa mencuri hingga membunuh demi mendapatkan zat adiktif tersebut. Ini musuh yang paling mendasar: narkoba, karena bisa menyerang siapa saja tanpa melihat suku, agama, atau status sosial,” ujar Havid.
Yayasan Geram mengambil peran aktif melalui edukasi langsung ke lapisan masyarakat.
Sementara itu, Ketua DPC Geram Kudus, Wahyu Yusianto, menegaskan bahwa penyuluhan ini akan terus dilanjutkan ke desa-desa di seluruh wilayah Kabupaten Kudus.
“Narkoba kini tak lagi hanya menyerang kota, tapi sudah merambah hingga desa. Kami ingin Kudus benar-benar menjadi daerah yang sehat dan ‘Bersinar’ – Bersih dari Narkoba,” ujarnya.
Kepala Bakesbangpol Kudus, Mohammad Fitriyanto, yang hadir mewakili Bupati Kudus, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kudus sangat mendukung upaya ini, bahkan telah memberikan hibah Ormas kepada Geram Kudus untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Kami sadari peran serta masyarakat dan ormas sangat vital, karena BNN dan kepolisian memiliki keterbatasan personel. Semangat kolaborasi ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo dalam asta citanya poin ke-7 : perang terhadap korupsi dan narkoba,” terang Fitriyanto.
Ia juga menyebutkan bahwa ke depan Pemkab Kudus akan terus mendorong pembentukan Desa Bersinar (Bersih Narkoba) atau Kampung Anti-Narkoba yang berbasis pada peran aktif kepala desa dan masyarakat lokal.
Dengan harapan seluruh pemangku kepentingan sepakat bahwa perang terhadap narkoba bukan hanya tugas aparat, tapi tanggung jawab bersama. Diperlukan jejaring sosial yang kuat di tingkat lokal untuk mendeteksi dini dan menangani kasus penyalahgunaan.
“Jangan diamkan jika ada tetangga, ponakan, atau kerabat yang mulai terjerat narkoba. Segera laporkan agar bisa direhabilitasi, karena narkoba ini seperti virus, menyebar diam-diam dan menghancurkan pelan-pelan,” pesan Wahyu.
Dengan langkah konkret seperti ini, Kudus menapaki jalan sebagai daerah percontohan dalam gerakan P4GN, membawa harapan agar generasi muda terbebas dari jerat narkotika, dan masyarakat makin tangguh menghadapinya.